Viral, Seorang Pria Diduga Lecehkan Dua Penumpang Wanita di KRL, Korban Syok Tubuh Dipepet

Pelecehan seksual di KRL Commuter Line menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. Belum lama ini, dua penumpang wanita mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang pria bersarung. Kejadian ini menciptakan ketidaknyamanan dan memicu reaksi heboh di media sosial. Kami di sini ingin mengangkat isu ini lebih lanjut, memberikan pemahaman mendalam, dan mendorong tindakan tegas untuk menanggulangi masalah ini.

Kronologi Kejadian

Pada Jumat (12/1/2024), seorang pengguna Instagram dengan akun Ndorobei mengunggah video yang menunjukkan seorang pria gondrong bersarung yang mencurigakan berdiri sangat dekat dengan dua penumpang wanita, yang salah satunya berinisial EB. Kejadian ini terjadi di Stasiun Klender, meskipun pada saat itu kondisi KRL Commuter Line tidak terlalu penuh.

Menurut cerita EB, ia mulai merasakan gesekan di daerah bokongnya saat tiba di Stasiun Klender. Awalnya, ia mengira itu adalah gesekan dari sebuah tas orang. Namun, kenyataannya lebih mengejutkan ketika ia menyadari bahwa yang menggesek tubuhnya adalah alat kelamin pria bersarung tersebut.

“Pas sampai di Stasiun Klender ada yang gesek-gesek kirain tas orang, Lalu nengok taunya kelamin dia mepet badannya gesek-gesek di bokong aku,” tulis EB.

Reaksi dan Viral di Media Sosial

Video ini tidak hanya menjadi perhatian penumpang di KRL Commuter Line, tetapi juga memicu reaksi luas di media sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat peduli dengan isu pelecehan seksual di transportasi umum, dan mereka mendukung pengambilan tindakan yang serius.

Tuntutan untuk Tindakan Tegas

Kami mendesak pihak terkait, termasuk otoritas transportasi publik dan kepolisian, untuk segera mengambil tindakan tegas terkait insiden pelecehan seksual ini. Keamanan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama. Pemeriksaan ketat terhadap setiap penumpang dan peningkatan keamanan di stasiun-stasiun perlu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.