Anak Sekolah di Yaman, Serangan AS Buat Kartika Putri Cemas, Merinding Saat Syarifah Singgung Sahid

Dalam beberapa waktu terakhir, kita menyaksikan ketegangan meningkat di Yaman akibat serangan militer dari Amerika Serikat dan Inggris. Namun, satu kisah mengemuka dari tengah ketegangan ini, yaitu kisah Kartika Putri yang dilanda kecemasan karena anak gadisnya, Syarifah Syahra Tusalwa, tengah menuntut ilmu di Daruzzahra, kota Hadramaut, Yaman. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang kehidupan Syarifah di tengah ketegangan ini.

Syarifah, anak Kartika Putri, tengah menuntut ilmu di Daruzzahra, sebuah kota yang berjarak lebih dari 1000 km dari ibu kota Yaman, Sanaa. Meskipun sejumlah wilayah Yaman menjadi sasaran serangan militer AS, Daruzzahra masih tergolong aman. Di tengah serangan dan konflik ini, Syarifah memiliki keyakinan yang kuat terhadap ilmu agamanya.

Kartika Putri, dalam upayanya untuk menjaga keselamatan Syarifah, meminta suaminya, Habib Usman, untuk segera memulangkan Syarifah ke Indonesia. Namun, sikap Habib Usman dan Syarifah berbeda, dengan keyakinan bahwa studi agama di Yaman adalah bagian dari perjalanan rohaniah dan tidak bisa diganggu gugat.

Meski dilanda kecemasan, Kartika merasa bangga atas keyakinan suaminya dan anaknya. Kartika menyampaikan bahwa memiliki suami dan anak yang memiliki keyakinan kuat seperti itu adalah suatu kebanggaan tersendiri. Meskipun sebagai manusia biasa, Kartika menyadari keterbatasannya dalam pemahaman ilmu dan berpikir bahwa ada kebanggaan dalam keberanian menghadapi konflik dengan cara yang berbeda.

Dalam situasi yang sulit ini, Kartika Putri hanya bisa berdoa. Ia berharap agar situasi di Yaman tidak semakin buruk dan konflik segera berakhir. Kartika juga menyampaikan harapannya agar para pelaku konflik memiliki kepekaan dan membuka mata hati untuk mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di Yaman.

Kisah Kartika Putri, Syarifah, dan Habib Usman membawa kita ke dalam refleksi tentang kekuatan keyakinan di tengah konflik. Meskipun dihadapkan pada situasi sulit, mereka tetap teguh pada keyakinan studi agama sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan rohaniah. Dalam doa dan harapan Kartika, kita melihat kerinduan akan perdamaian dan keadilan di Yaman. Semoga kebijaksanaan dan perdamaian segera menggantikan ketegangan yang melanda, membawa kedamaian bagi seluruh warga Yaman.